AKIK

Asalamualaikum,Benda bertuah yang paling
banyak dimiliki manusia di jawa
dan digunakan sehari-hari
adalah dari jenis batu akik.
Pengertian batu akik adalah
jenis-jenis batu yang nilai
kekerasannya berada di bawah
batu permata dan tidak
tergolong sebagai batu mulia. Di
pulau Jawa juga banyak jenis-
jenis batu mulia, tetapi sifatnya
adalah batu lokal, dan lebih
banyak disamakan dengan kelas
batu akik dan tidak disamakan
dengan batu mulia yang mahal
harganya. Batu-batu ini
dimuliakan orang tidak seperti
batu mulia yang indah dan
mahal harganya, tetapi disukai
karena harganya yang relatif
murah, fisik dan warnanya bagus
(relatif bagi setiap orang) dan
dianggap memiliki suatu
kegaiban / tuah tertentu bagi
pemakainya.
Sebagai informasi untuk
penggemar batu akik, di Jakarta
ada pasar khusus batu akik, yaitu
Pasar Batu Akik Rawa Bening.
Posisinya di seberang Stasiun
Jatinegara. Pasar ini selain
menjual batu yang sudah siap
pakai, juga menyediakan jasa
untuk mengkilapkan batu dan
mengasah / membentuk batu
mentah menjadi batu siap pakai.
Katanya ada juga pasar batu akik
di daerah Klender-Pondok Kopi,
tetapi Penulis belum pernah
berkunjung kesana.
Tuah yang diharapkan dari suatu
batu akik adalah dapat
memberikan aura atau pengaruh
positif bagi si pemakai. Jenis
kegaiban (tuah) yang sering
dipercaya orang diberikan oleh
batu akik adalah tuah untuk
pengasihan, penglaris dagangan,
keselamatan, kekuatan (pukulan)
, pengobatan / kesehatan, dan
ketenangan hati. Kebanyakan
batu akik memberikan kegaiban
biasa saja, tetapi cukup untuk
mengsugesti pemakainya dalam
memakainya. Ada juga batu akik,
walaupun jumlahnya sangat
sedikit, yang kegaibannya sangat
tinggi, seperti anti cukur, anti
bacok, dsb.
Penulis tidak akan membahas sisi
gaib dari batu akik, karena
kegaibannya tidak dapat
dikategorikan secara seragam,
sehingga harus dilihat batunya
satu per satu. Masing-masing
batu secara alami mengandung
hawa energi yang berpengaruh
pada orang pemakainya. Batu
akik yang memiliki tuah tinggi
biasanya dominan berasal dari
kegaiban mahluk gaib di dalam
batu akik tersebut (batu tersebut
ada “isinya”, tidak kosong).
Tetapi tidak semua batu akik
memiliki sosok gaib di dalamnya,
dan yang berpenghuni mahluk
gaib di dalamnya pun tidak
semuanya memberikan tuah
tertentu kepada manusia
pemakainya, karena mahluk gaib
tersebut hanya sekedar tinggal di
dalam batu tersebut, sehingga
jika diinginkan sosok gaib di
dalam batu itu memberikan tuah
tertentu, maka harus lebih dulu
di”aktif”kan kegaibannya dengan
laku tertentu. Karena itu
kebanyakan tuah dari batu akik
yang dinikmati oleh para
pemakainya adalah berasal dari
hawa aura energi batunya,
bukan dari kegaiban mahluk
gaib di dalamnya.
Dalam memilih batu akik,
biasanya pemilihan warna
merupakan yang utama. Batunya
sendiri adalah sebagai sarana
menyimpan / menyalurkan
energi / aura yang kekuatannya
sebagai penyimpan / penyalur
energi itu antara satu batu akik
dengan batu akik lainnya
berbeda-beda tergantung pada
masing-masing jenis batunya,
keaslian batunya, warnanya,
bentuknya, ukuran besar
kecilnya, cara memakainya, dsb.
Selain sisi gaibnya, masing-
masing batu memiliki energi /
aura sendiri-sendiri yang
pengaruhnya dirasakan positif
atau negatif tergantung pada
kecocokkan si pemakai.
Seseorang yang fisiknya atau
psikologisnya sangat sensitif,
biasanya akan dapat langsung
merasakan pengaruh dari batu
cincin yang dipakainya, entah
pengaruhnya baik ataupun tidak
baik bagi dirinya. Pengaruh baik
atau tidak baik yang dirasakan
setiap orang tidak sama,
tergantung kecocokkannya
dengan batunya, sehingga
pengaruh dari sebuah batu yang
sama akan dirasakan berbeda-
beda pada setiap orang,
tergantung kecocokkannya
masing-masing dengan batu
tersebut.
Jenis batu dan sifatnya :
Jenis batu yang warnanya padat
(tidak tembus pandang / cahaya)
lebih baik dalam menyerap dan
menyimpan energi / aura. Bagi
pemakainya, pengaruh yang
dirasakan biasanya adalah :
– Pengaruh Positif : lebih mantap
dalam bersikap / berpendirian
(tidak mudah goyah)
– Pengaruh Negatif : terlalu
kukuh pada pendirian, pikiran
cepat penat.
– Pengaruh Positif : kondisi tubuh
lebih stabil, bertenaga.
– Pengaruh Negatif : tubuh
sering terasa penat atau pegal.
Jenis batu yang berwarna bening
(transparan tembus pandang /
cahaya ) lebih baik dalam
melepaskan / menyalurkan
energi / aura. Bagi pemakainya,
pengaruh yang dirasakan
biasanya adalah :
– Pengaruh Positif : lebih ceria,
segar.
– Pengaruh Negatif : sering
lengah, kurang berhati-hati.
– Pengaruh Positif : mudah
mendapatkan ide baru / ilham.
– Pengaruh Negatif : kurang
konsentrasi berpikir, mudah
lupa.
Batu yang berukuran cukup
besar (relatif bagi setiap orang)
biasanya lebih baik dalam
menyimpan / menyalurkan
energi dibandingkan batu yang
berukuran lebih kecil.
Batu alam asli biasanya
menyimpan / menyalurkan
energi yang lebih sejuk
dibandingkan batu masakan atau
batu imitasi yang biasanya
menyimpan / menyalurkan
energi yang berhawa lebih panas
dan dapat menyebabkan panas
dalam dan mudah lelah
berpikir / stress.
Batu tua (biasanya lebih
mengkilap) menyimpan /
menyalurkan energi yang
berhawa lebih panas,
dibandingkan batu muda.
Jenis batu yang bulat, lonjong
atau setengah gepeng lebih baik
dalam menyerap dan
menyimpan energi / aura. Jenis
batu yang bentuknya meruncing
seperti asahan berlian lebih baik
dalam melepaskan energi / aura.
Cara Memakai Cincin :
– Gunakan di tangan kiri jika
dimaksudkan untuk kecantikan /
keindahan, kesehatan,
ketenangan hati dan
pikiran, kesegaran berpikir dan
keceriaan.
– Gunakan di tangan kanan jika
dimaksudkan selain yang dipakai
di tangan kiri, seperti untuk
pengasihan,
kekuatan, kegagahan, wibawa,
kemantapan berpikir / bersikap,
dsb.
Memilih Ikatan Cincin :
– Berbahan emas. Menyalurkan
hawa panas yang halus. Baik
untuk menambah kesegaran
pikiran, keceriaan,
aura wajah lebih bersinar, dan
menambah kharisma. Batu cincin
berwarna gelap akan terlihat
kontras dan
harmonis bila diikat dengan
cincin berbahan emas. Bila
bahan emasnya 22 karat atau
lebih tidak cocok untuk
mengikat batu cincin yang
beraura kekuatan atau panas,
karena ikatannya akan mudah
kendor.
– Berbahan emas swasa (14
karat). Bersifat kombinasi antara
ikatan cincin berbahan emas dan
baja.
– Berbahan perak. Cocok untuk
mengikat batu cincin yang
beraura lembut. Menambah
kesejukan. Bila berada di
bawah sinar bulan purnama,
dapat menyerap energi bulan
purnama, sejuk, baik untuk
kesehatan dan
memperkuat aura wajah.
– Berbahan baja putih (monel).
Bersifat netral. Cocok untuk
mengikat batu cincin yang
beraura lembut maupun
beraura kekuatan / panas. Bila
digunakan untuk mengikat batu
cincin yang beraura lembut akan
menambah
kesejukannya.
– Berbahan kuningan,
menyalurkan hawa panas juga
tetapi tidak sekuat emas. Kurang
baik untuk kesehatan,
dapat menyebabkan mudah
masuk angin, panas dalam, dan
kepala berat / pusing.
Beberapa jenis batu akik dan
potensi pengaruhnya sbb :
Batu Giok (giok Cina ataupun
giok lokal). Batu giok ada
yang berwarna hijau, coklat
dan hitam. Membuat hati
bertambah tenang dan
tentram dan dapat menyerap
energi negatif tubuh, sehingga
tubuh dan pikiran menjadi
lebih sehat. Dibandingkan
dengan batu giok tua, batu
giok muda (yang berwarna
hijau muda keputihan) lebih
kuat dalam menyerap energi
negatif tubuh dan
memperkuat aura wajah. Ada
beberapa jenis batu giok
muda yang ketika menyerap
energi negatif pemakainya,
batu itu akan berubah
warnanya menjadi lebih gelap
dan kusam
Batu Biduri Bulan. Berwarna
putih transparan dan akan
memantulkan warna kebiruan.
Membantu aura tubuh dan
wajah lebih bersih, cantik dan
bersinar.
Batu Anggur. Umumnya
berwarna putih transparan
dan di dalamnya ada seperti
kabut putih. Menambah
ketenangan hati dan
pengasihan.
Batu Merah Siam. Menambah
semangat.
Batu Merah Siam Rose (siam
merah jambu keunguan).
Memperkuat rasa kasih
kepada orang lain.
Batu Akik Hitam. Menambah
kemantapan bersikap, gagah
dan berwibawa. Yang baik
yang batunya tua (mengkilap
dan ster-nya jelas terlihat).
Batu Badar.
Batu Yaman. Berwarna coklat
gelap atau hitam, tetapi
berwarna kemerahan bila
ditembusi sinar. Menambah
kemantapan bersikap. Bagi
yang tidak cocok dapat
menyebabkan pikiran cepat
penat (butek).
Batu Kecubung Asihan.
Berwarna ungu. Menambah
ketentraman batin dan
membuat si pemakainya selalu
dikasihi oleh orang lain. Batu
Kecubung Asihan berwarna
ungu terang memberikan
pengaruh yang lebih kuat
daripada Batu Kecubung
Asihan berwarna ungu gelap.
Batu Es / Kristal. Menambah
ketenangan hati.
Batu Kalimaya. Batunya bisa
berwarna apa saja dan akan
memantulkan warna-warni
bila terkena cahaya matahari.
Menambah rasa percaya diri.
Hawa energinya agak panas.
Batu Sulaiman. Untuk
ketentraman batin,
menambah karisma
kewibawaan dan keagunggan.
Batu Mata Kucing. Menambah
keberanian dan rasa percaya
diri. Berhawa aura panas. Bagi
yang tubuhnya sensitif dapat
menyebabkan panas dalam.
(Hati-hati, banyak batu mata
kucing masakan dan imitasi).
Batu Zamrud. Berwarna hijau
sampai hijau tua. Sejuk dan
teduh di hati.
Batu Pirus. Yang bagus adalah
yang berwarna biru dan
gambar uratnya berwarna
emas. Menambah karisma
wibawa dan kebijaksanaan
kesepuhan.
Batu Aquamarine. Biru bening.
Sejuk, berbelas-kasih.
Batu Ruby. Menumbuhkan
dan menjaga rasa cinta.
Batu Kinyang Air. Sejuk di hati.
Batu Tapak Jalak. Untuk
kekuatan. Mengeluarkan aura
panas yang menyebabkan
pemakainya menjadi mudah
marah, disegani dan dijauhi
orang.
dll.
Seringkali orang mengkoleksi /
memakai batu akik adalah bukan
hanya karena keindahan atau
kecocokkannya dengan batunya,
tetapi juga karena ada tuah yang
diharapkan dan banyak juga
yang khusus meminta batu akik
dari orang pinter atau
paranormal. Jenis kegaiban
(tuah) yang sering dipercaya
orang diberikan oleh batu akik
adalah tuah untuk pengasihan,
penglaris dagangan,
keselamatan, kekuatan (pukulan)
, dan pengobatan / kesehatan.
Kebanyakan batu akik
memberikan kegaiban biasa saja,
tetapi cukup untuk mengsugesti
pemakainya dalam memakainya.
Tetapi ada juga batu akik,
walaupun jumlahnya sangat
sedikit, yang kegaibannya sangat
tinggi, seperti anti cukur, anti
bacok / senjata tajam, dsb. Bagi
pemakainya, batu-batu tersebut
dimiliki bukan hanya sebagai
benda koleksi atau dipakai
sebagai pemanis, tetapi juga
sebagai jimat.
Dalam meminyaki suatu jimat
atau benda bertuah, minyak
jafaron adalah yang paling
banyak diminta oleh gaib di
dalamnya. Biasanya semua
mustika mau menerima minyak
jafaron. Tetapi ada juga yang
meminta minyak lain selain
jafaron, seperti minyak misik,
minyak duyung, minyak melati,
candu, dupa, kemenyan Arab,
dsb. Biasanya yang cukup baik
digunakan untuk memelihara
kegaiban suatu benda jimat
adalah minyak misik. Minyak
misik yang berwarna coklat /
hitam lebih kental dan
berminyak, yang putih lebih cair
dan harum. Sebaiknya
digunakan yang berwarna putih
supaya tidak terlalu mengotori.
Minyak jafaron bisa dijadikan
petunjuk tentang sifat mahluk
gaib yang berdiam di dalam
sebuah benda gaib, jimat, dsb.
Bila mahluk gaibnya berasal dari
golongan putih, biasanya mau
menerima minyak jafaron.
Walaupun mungkin gaibnya itu
juga meminta minyak jenis
lainnya, tetapi biasanya mau
untuk menerima minyak jafaron.
Tetapi mahluk gaib dari
golongan hitam biasanya akan
menolak, tidak mau diberi
minyak jafaron.
Bukan berarti semua gaib yang
meminta minyak selain minyak
jafaron adalah dari golongan
hitam, tetapi yang jelas-jelas
menolak minyak jafaron biasanya
adalah yang dari golongan
hitam.
Tetapi ini bukanlah sesuatu yang
pasti untuk menilai sifat mahluk
halus, hanya merupakan
petunjuk awal saja, karena untuk
menilai perwatakannya dan dari
golongan hitam atau putih
secara akurat haruslah dengan
melihat kejiwaan dan aura
psikologisnya.nuwun.