MASUK ISLAMNYA KIAN SANTANG

Assalamualaikum,
Segala puji bagi ALLAH SWT
Tuhan semesta alam semoga
Shalawat dan salam
tercurah bagi baginda
junjungan alam Nabi
Muhammad SAW, salam
hormat untuk
semuanya.
Mohon ijin berbagi artikel
dengan judul ”Kisah Masuk
Islamnya Prabu Kian
Santang”
Saya peroleh kisah ini dari
seorang Sesepuh di Bogor
sekaligus beliau
seorang Guru Spiritualis Islam
kami para muridnya memanggil
beliau dengan
sebutan Abah, tetapi sayang
beliau telah berpulang ke
Rahmatullah, beliau
masih keturunan Prabu
Siliwangi dari garis ibu yang
berdarah Sunda Bogor
Garut sedangkan dari garis
ayah berdarah timur tengah
Aden Hadramaut.
Menurut versi yang beredar
umum Kian Santang dikalahkan
dan di islamkan
oleh Sayyidina Ali k.w di
Mekah, tapi kalau kita kritisi
lagi menurutriwayat kian
santang hidupkira kirapada
abad ke 14 Masehi
sedangkan seperti kita ketahui
sayyidina Ali hidup sejaman
dengan nabi
Muhammad kira kira abad ke 6
– 7 masehi jadi kisah tersebut
akan terdengarjanggal karena
terdapat rentang waktu kurang
lebih 8 abad antara masa hidup
Kian Santang dan masa hidup
Sayyidina Ali jadi Kisah yang
akan saya
ketengahkan ini agak berbeda
dari versi umum tersebut baik
dari segi tokoh
yang mengislamkan beliau juga
dari segi tempat dan zamanya.
Kisah yang yang akan saya
ungkap ini sebagai bahan
perbandingan saja
terlepas benar tidaknya
tentunya hanya ALLAH saja
yang tahu.
Menurut beliau Prabu Kian
Santang adalah putra dari
Prabu Siliwangi dari
pernikahanya dengan Dewi
Subang Larang sekaligus beliau
adalah Paman dari Sunan
Gunung Jati atau Syarif
Hidayatulloh dikarenakan
Sunan Sunung Jati adalah Putra
dari Adik kandung beliau yaitu
Rara Santang atau Syarifah
mudaim yang
menikah dengan seorang
pembesar dari Ismail’liah
adalah Syarif Abdillah atau
Sayyid Umadtudin Abdullah Al
khan yang mana beliau masih
Dzuriyat atau
keturunan Rasulullah
Muhammad SAW.
Kian santang seorang yang
gemar ngelmu atau sangat
terobsesi terhadap ilmu
kesaktian atau kadigdayaan
selain dibimbing dan
digembleng ayahandanya
prabu siliwangi beliaupun
mengembara untuk berguru
untuk ngelmu kepada para
pertapa
dan orang orang sakti baik dari
golongan manusia maupun
bangsa ghaib,dikisahkan beliau
berguru juga kepada bangsa
ghaib yang berwujud naga
raksasa, dengan tekad yang
membaja, kedisiplinan dan
keberanian segala laku
untuk mendapatkan kesaktian
beliau lakukan. Setelah merasa
cukup dengan
dengan ilmu yang diperoleh,
maka mulailah beliau
melakukan pengembaraan ke
penjuru Nusantara atau bumi
Lintang Jagat dengan tujuan
mengadu kesaktian
seperti diketahui pada masa itu
belum dikenal nama Indonesia.
Dengan daya linuwih yang
dimiliki didatangilah dan
ditantanglah para
pendekar sakti pada masa itu
bertarung maka banyaklah
yang dikalahkan dan
menjadi tumbal dari
kesaktianya. Hingga setelah
merasa tidak ada lagi lawan
maka akhirnya beliau kembali
dari pengembaraan, dari
pengembaraan tersebut maka
dikenalah Kian Santang pada
masa itu sebagai Pendekar
Jagat Kelana/Lanang
jagat.
Dalam perjalanan kembali
akhirnya beliau singgah
disebuah pedukuhan di kaki
gunung handalus atau
sekarang dikenal dengan
gunung salak pedukuhan
tersebut dikenal dengan nama
pasir lodaya sekarang dikenal
dengan nama Cimande
atau Caringin. Kian santang
akhirnya menikah dengan putri
pemimpin
pedukuhan pasir lodaya dan
menetap disana. Setelah
beberapa waktu berselang
karena dorongan bathin yang
begitu kuat akhirnya Kian
Santang kembali untuk
melakukan pengembaraan
dengan tujuan mencari
tandingan untuk mengadu ilmu
kesaktian bahkan kalau bisa
orang tersebut mampu
mengalahkan dirinya sebelum
itu beliau pun melakukan tapa
brata dengan tujuan untuk
meminta petunjuk siapa
orang yang jadi tandinganya,
setelah empat puluh hari
empat puluh malambarulah
beliau mendapat wangsit atau
petunjuk untuk pergi ke negeri
baghdad Irak
dan mencari orang yang
bernama syaikh Ali Abu Said.
Setelah mendapat wangsit
tersebut dengan ajian bayu
kilatnya maka
melesatlah kian santang
menuju baghdad hanya dengan
sekejap saja telah
sampailah beliau dinegeri
baghdad, disuatu tempat yang
sunyi
dipertemukanlah beliau dengan
Syaikh Ali Abu Said, akhirnya
ketika
berpapasan bertanyalah Kian
Santang mengutarakan maksud
dan tujuannya yang
pada saat itu Kian Santang
tentunya belum mengetahui jati
diri siapa
sebenarnya orang tersebut,
”Wahai orang tua apakah
engkau mengenal orang
yang bernama syaikh Ali Abu
Said dan dimana aku bisa
menemuinya?..
Tapi dengan acuhnya bapak
tua hanya berlalu saja tanpa
memperhatikan
sedikitpun pertanyaan yang
dilontarkan kian santang
walaupun berulang kali
kian santang memanggilnya,
merasa diacuhkan dan tidak
dihargai maka timbulahemosi
hingga
memuncaklah amarah Kian
Santang seketika itu timbul
niatan untuk membunuh
bapak tua tersebut dilihatnya
disekitar dirinya ada sebuah
tongkat kayu
maka diraihnya untuk
membunuh dengan cara
dilemparkan lalu dilemparlah
tongkat kayu tersebut tapi
meleset dan menancap di
tanah Kian Santang
merasa heran.. kenapa bisa
sampai melesat..maka di
cabutlah tongkat kayu
untuk kedua kalinya hendak
dilemparkan kembali dengan
tujuan agar bapak tua
tersebut terbunuh apa yang
terjadi ternyata tongkat kayu
menancap sangat
kuat dengan seluruh kekuatan
serta kesaktianya kian santang
berusaha
mengangkat tongkat kayu
tersebut tapi sia sia, malahan
puncaknya tubuh Kian
Santang amblas terbenam
kedalam bumi sebatas dada
dan terhimpit, Kian
Santang lemah tidak berdaya
tidak mampu untuk
mengeluarkan tubuhnya dari
himpitan bumi, semua ilmu
kesaktian yang dimilikinya
seketika itu tidak ada
gunanya.
Akhirnya kian santang kembali
kepada kesadaranya bahwa
orang tua tadi tentu bukan
orang sembarangan dan
tentulah orang tua tadi adalah
Syaikh Ali Abu Said
orang yang selama ini dicarinya
dan orang yang dimaksud
dalam wangsit yang
diperoleh setelah melakukan
tapa brata.
Syaikh Ali Abu Said Mengetahui
akan keadaan Kian Santang
maka ditemuilaholeh
Beliau, maka terjadilah dialog
yang kira kira seperti ini,
Kian santang : Tuan, apakah
engkau bernama Syaikh Ali
Abu Said, orang yang
selama ini aku cari.
Syaik Ali A. S. : benar anak
muda aku adalah orang yang
engkau cari dan
akupun telah mengetahui
bahwa engkau akan datang
menemuiku
Kian Santang : Ilmu apa yang
tuan miliki hingga aku dengan
mudah tuan
kalahkan, sudilah kiranya tuan
mengijinkanku berguru kepada
tuan..jadikan
aku sebagai
muridmu..keluarkan aku dari
himpitan bumi ini…aku mohon
ampun
tuan
Syaikh Ali A. S.: anak muda
minta ampunlah engkau
kepada yang telah
menciptakanmu ALLAH
SWT..Ilmu yang kau maksud
akan aku ajarkan padamu,
maukah
engkau masuk Islam dan
belajar tentang Islam?
Kian Santang : Aku bersedia
tuan
Syaikh Ali : baiklah kalau
begitu..mantapkan hatimu
dulu, nanti aku akan
datang menemuimu kembali
bersabarlah engkau
Akhirnya Kian Santang
ditinggalkan oleh Syaik Ali
dalam keadaan tubuh yang
masih amblas terhimpit
kedalam bumi. Kian Santang
heran bercampur bingung
kenapa ilmu ilmunya menjadi
tawar ketika berhadapan
dengan Syaikh Ali Abu
Said.
Dalam kesenderianya kian
santang tersadar akan
kesombongan dan dosa
dosanya
banyaklah orang yang tewas
karena ilmu ilmunya. Berlalulah
empat puluh hari,sesuai janjinya
Syaikh Ali Abu
Said menemui Kian Santang.
Singkat cerita bertanyalah
Syaikh Ali.. sudah mantapkan
engkau untuk masuk
islam? Sudah tuan..jawab Kian
Santang. Akhirnya
bersyahadatlah Prabu Kian
Santang dituntun oleh Syaikh
Ali Abu Said dengan
bercucuran air mata karena
begitu terharu dan bahagianya
beliau, setelah mengucapkan
kalimah Syahadatmaka
terangkatlah dan terlepaslah
kian santang dari himpitan
bumi. Kian
Santang akhirnya diangkat
menjadi murid dan berguru
kepada Syaikh Ali Abu
Said dan setelah itu Kian
Santang berganti nama menjadi
Syaikh Rohmatul
Qudus.
Siapakah Jati diri Syaikh Ali Abu
Said ternyata beliau adalah
seorang Wali
ALLAH beliau adalah murid dari
Shulthonil Aulia Sayyidi Syaikh
Muhyidin
Abdul Qodir Jaelani Al
Baghdadi.
Demikian kisah masuk islamnya
Prabu Kian Santang semoga
bisa diambil
manfaatnya.
Wallohu a’lam bishowab.

endros.rudi@gmail.com

80 tanggapan untuk “MASUK ISLAMNYA KIAN SANTANG”

  1. assalamualaikum. salam takzhim. kemungkinan kisah pangeran kian santang bertemu dengan syaidina ali bin abi tholib adalah benar. sebab sampai saat ini dimana makam syaidina ali belum ada yg menemukannya. sejak beliau ditebas lalu dilarikan oleh kuda putih hingga sekarang belum ada yang tahu dimana makam syaidina ali berada.kalau salman alfaris saja ketemu dgn rasulullah berumur 600 tahun, apa tidak mungkin syaidina alipun dipanjangkan umurnya hingga munculnya imam mahdi ? wallahu a`lam bish showab
    salam takzhim

    Suka

    1. Andaikan kita faham Alqur’an dengan baik dan kita bisa mencontoh rosululloh dengan baik, insya alloh kita akan dapat informasi yang up date meski tentang nabi adam sekalipun, coba baca surah Arrohman, dan cari tahu siapa Arrohman, tks

      Suka

  2. terkadang bnyk kemiripan satu tokoh,dng lain sejarah. Apakah hidup ini,memang hanya pengulangan dari kisah satu,ke kisah lain nya?

    Suka

  3. Alhamdulillah, terimakasih atas cerita kisahnya. akupun pernah dengar cerita tersebut, dan aku ingin tahu kisah selanjutnya setelah kian santang masuk islam apakah sama pula. Wallahua’lam

    Suka

  4. Sangat tdk mungkin kalau kiansantang diislamkan sayidina ali yg berbeda jaman sekitar 800 tahunan, Saya lebih percaya dgn sejarah yg tertulis dikraton cirebon kalau kian santang dari kecil sudah beragama islam.. Ibu kian santang yg bernama subanglarang adalah wanita muslim yg melahirkan 3 anak yaitu: 1. walangsungsang pendiri kerajaan cirebon yg bergelar cakrabuana, 2. Larasantang yg merupakan ibu dari syarifhidayatullah ( sunan gunung jati) 3. Kiansantang (sunan rahmat)….
    Janganlah kita membahas tokoh2 islam hanya sekedar cerita2 kleniknya atau kesaktiannya saja, beliau2 adalah penyiar islam bukan sekedar tokoh kanuragan, perjuangan dan pengorbanan beliau adalah penyebar agama islam,

    Suka

  5. Maaf saudaraku @adil akhyar… Saya sangat tidak setuju dgn pendapat anda tentang sayidina ali dan rasulullah yg katanya dipanjangkan umurnya 600 tahun karena tidak ada dasarnya apalagi sangat bertentangan dgn ajaran islam… Sangat tidak berdasar… Logikanya kalau sayidina ali tetap hidup sampai 800tahunan pasti yg pertama dia lakukan adalah mencegah islam terpecah belah dan tidak akan ada suni atau syiah

    Suka

  6. wallohua’lam
    jk mang saidina ali wafat mgkn yg ktm itu rohx
    nget jasat wafat tp rohx slamax gak wafat
    kiyai2 bsr jman kakek2 kt kdg k ampel mlh ngobrol sndr d tx murid2x blg ngobrol sm sunan,
    kt sbg mnusia awam y pcy j krn islam t g bs d msukan k akal tp d yakini
    wallohua’lam

    Suka

  7. kian santang itu bergelar Raja Sangara makamnya ada di garut .. putra sri badugamaharaja
    itu mempunyai 4 putra :Cakrabuana.Nyi Roro Kidul.Raja Sangara.Surawisesa”

    Suka

  8. Prabu Surawisesa adalah putra P.Siliwangi dari laen istri.
    Persi cirebon : P.cakrabuana , Rara santang ( ibu dari Sn.G.Jati ) dan ke 3 adalah P.Raja Sangara adalah sodare seibu sebapak. Ki Ansantang adalah nama laen dari P.Cakra buana…wallahu’alam.

    Suka

  9. Aslm.
    Sejarah Rd. Kian Santang memang penuh msiteri dan banyak versi, tapi dari sekian cerita terdapat kisah yag perlu dicermati. daintaranya bahwa belaui pernah berguru kpd Sayidina Ali. Perlu diketahui bahwa Sayidina Ali hidup pd abad 8 M. sementara Rd Sangara (yg sll disebut Rd Kian Santang) hidup pada abad 15. Bgmn mungkin beliau berdua bisa ketemu padahal hidup pada zaman yg berbeda (terpaut 800 tahun) ?
    Mnrt catatan dari orang2 tua, Kian Santang yg asli hidup pada zaman Taruma Nagara (abad 7). Dia adalah pangeran yang bisa menundukan serbuan Dinasty Tang dari Cina. Kian santang artinya Ksatria Penakluk Dinasty Tang. Dia terkenal kuat (sakti) dan hanya dapat dikalahkan oleh Sayidina Ali.
    Dahulu kisah Kian Santang ditulis dalam buku dan tersimpan di perpustakaan kerajaan Padjadjaran.
    Alkisah Pangeran Walangsungsang yg merupakan putera Prabu Silihwangi merupakan seorang ulama yg menyebarkan Islam di Tanah Pasundan (dimulai dari Cirebon). Dalam dakwahnya beliau selalu menceriterakan kisah Kian Santang (yag dia baca di Perpustakaan Kerajaan padjajaran). Namun kisah tersebut sedikiit dirubah disesuaikan dengan kepentingan dakwahnya. Masyarakat yg mendengar ceriteranya beranggapan bahwa kian Santang itu dia sendiri (Rd. Walangsungsang).
    Alkisah sebelum Prabu Silihwangi menikah dengan Ny. Subang Larang beliu telah masuk Islam. Jd cerita bahwa terjadi perang antara Kian santang dg Silihwangi garagara berbeda agama peerlu dicermati dg bijak. Sudah bukan rahasia lg bahwa sejarah kita banyak direkayasa oleh pihak luar dg tujuan mengadu domba (devide et impera).
    Demikian. wallau A’lam Bisawab
    Wass. wrwb

    Suka

    1. Yang suka merubah cerita/sejarah justru bangsa kita sendiri (spt anda akui dilakukan oleh Walangsungsang) . . .kenapa justru menyalahkan bangsa lain ?
      Norak deh anda . . .
      Termasuk yang mengarang bahwa Siliwangi masuk Islam itu juga bangsa kita sendiri.
      Orang barat justru jauh lebih OBYEKTIF, sebab orang barat itu Sekuler, jadi gak fanatik terhadap agama tertentu.

      Suka

  10. sampurasun..

    saya ucapkan banyak-banyak trimakasih kepada para keluarga .kerabat dan sahabat .
    khususnya yg sudah meng indah kan nama dari leluhur kita dan menjaga agr senantiasa nama-nama sesepuh kita harum dan abadi sepanjang masa..amien

    saya kumandangkan dengan uacapan,
    saya lakukan dengan jiwa dan raga,,!!!

    “padjadjaran baru atau padjadjaran anyar..
    ‘SUDAH BERDIRI”

    Tinggal bagai mana kita mencari..yang pasti,,yang nyata,,
    bahwa,tokoh kita,tokoh ygh di sebut.maharaja agung sepuh prabu siliwangi,king of the king.Raja dari segala raja yang di nsebut bopo,dan prabu siliwangi selaku pewaris tahta tunggal dari kaluhuran galuh pakuan padjadjaran 2..

    bahwa kami sudah ada dan nyata…

    kami lebih dekat dari pada yg kalian kira.”

    sambat ngaing,ngaing datang, tapi ngaing datang ngan kanu jalma anu areling ka aing,nu waspada,

    Suka

  11. Memang jarak sangat jauh raden kian santang klo bertemu dengan sayyidina ali bin abi tholib,,,ini memang cerita nya memang masuk akal,terjadi di 1 zaman,,lagian ali (murid syeh sulton aulia) itu juga seorang sayyid,yang akhirnya bernasab ke Rosululloh,,,,berarti memang benar raden kian santang bertemu dengan sayyidina ali tapi bukan ali bin abi tholib,tapi sayyidina ali (murid syeikh sulthon aulia) yg memang seorang sayyid/habaib

    Suka

  12. Ketika kyai Santang bertemu dg Sayyidina Ali dan bercakap cakap kyai Santang berbicaranya pakai bahasa apa ?
    apakah kyai Santang sudah bisa bahasa Arab
    tidak masuk akal kyai santang langsung lancar berbahasa arab ketika ngobrol dg Sayyidina Alu yg orang arab

    Suka

  13. Mungkin anda kurang banyak tahu soal kemampuan tokoh tokoh nusantara masa lalu apalagi yg sekarang. Saya beritahu satu saja contoh.,,Salah satu tokoh kejawen subud yg sampai sekarang subud saja pengikutnya jutaan dan banyak sampai benua amerika benua eropa benua australia beliau tanpa belajar formal bisa kuasai banyak bahasa.

    Suka

↓ ungkapan SILATURAHMI .~terima kasih atas kunjungannya.