RAME RAME DANA GOIB

RAME RAME DANA GOIB

Assalammulaiakum para sedulur Bolo Bumi, menarik
sekali postingan terakhir dg judul “Dana Goib”,
perkenankan saya urun rembug seputar dana goib.
Apa yang akan saya sampaikan ini pengetahuan
saya, artinya saya tidak pernah mengamalkannya,
walaupun, jujur saya pernah juga sih punya beberapa
pengalaman pribadi yang berkaitan dengan yang
namanya dana dari Non Bank beneran ini, walaupun
toh tak satupun yang berhasil.
Berikut ini saya sampaikan pengalaman saya saat
bincang bincang saya dengan paman saya, istilah
‘bincang bincang’ ini saya pakai untuk mengganti
istilah ‘ngangsu kawruh’, mengapa…..karena beliau ini
adik dari ayah saya, sementara ayah sudah
meninggalkan saya saat saya berusia 3 tahun.
Sementara paman sekarang sudah almarhum, sudah
wafat sekian belas tahun yang lalu.
Kata paman, mencari dana lewat yang tidak wajar ini
dilakukan karena keterpaksaan, dan ini, kata beliau,
adalah salah satu dari sekian banyak pengalaman
ritual beliau. Dan beliau menyebutnya dengan “Minta
harta lewat Jin Nasibin”.
Ritual ini diawali dengan puasa 1 hari, pada hari selasa
kliwon. Malamnnya membaca surah Al Jin ayat 6,
dibaca sebanyak banhyaknya, sampai Jin Nasibin
keluar. Sebelum amalan pokok, diwajibkan membaca
tawassul khusus untuk jin Nasibin, al
fatekhah …….sebanyak 41 x.
Jin ini memiliki wujud, kepala sebesar 2 meter,
matanya sebensar jeruk bali, lidahnya sepanjang 70
cm, dengan lebar kurang lebih 30 cm.
Dan apabila ritual ini berhasil, kita bisa mengambil
harta dari dalam mulutnya.
Dan ingat, bau mulutnya busuknya bukan main,
melebihi bau bangkai seperti biasanya. Dan kalau kita
tahan akan bau tersebut, kita bisa mengambil harta
dari mulut tersebut.
Kata paman berbagi pengalaman pribadinya, saat
beliau mengamalkan amalan ini, saat awal
kedatangan jin nasibin ini, berdegub seperti benda
berat yang terjatuh, dengan bau yang sangat busuk,
yang keluar dari mulutnya. Saking busuknya sampai
sampai bau itu sulit untuk hilang dari indera
penciuman, dan memicu untuk muntah muntah.
Apapun pasti ada resikonya, begitu juga dengan
amalan jin Nasibin ada resiko, dan paman
menyarankan untuk tidak mengamalkannya, sekedar
untuk catatan saja, betapa khasanah ilmu goib kita
sangat bervariatif. Kalaupun toh, karena suatu sebab,
terpaksa mengamalkannya, maka resiko ditanggung
oleh pengamal sendiri.
Demikian poro sedulur Bolo Bumi, sekedar untuk
membuka wawasan kita, walaupun saat ini desakan
ekonomi begitu dahsyatnya, yang hampir mendera
seluruh saudara saudara kita dipelosok tanah air.
Fakta, betapa hanya untuk mendapatkan beberapa
kilo sembako dan mie instan dan beberapa ribu
rupian, para kakek, nenek, ibu dan anak balitanya rela
berdasak desakn, terhimpit bahkan pingsan untuk
berebut semua itu yang dikemas dalam bentuk
“Pembagian Zakat”. Belum lagi terpetik beberapa
berita tragis, seorang bapak dan anak anaknya
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Karena
himpitan ekonomi. Astaghfirullah.
Semoga iman kita, iman saudara saudara kita tak
tergoyahkan dengan cobaan himpitan ekonomi’
Sesungguhnya, sesudah kesulitan pasti ada
kemudahan, sesudah kesulitan pasti ada kemudahan.
Kurang lebihnya mohon maaf. Nuwun

pak Agus Balung