SEDULUR 4 5 PANCER

badarbesi

Asalamualaikum,Saudara Kembar, atau
disebut juga Sedulur Papat. Konsep tersebut secara
umum dipercaya dan diamalkan oleh masyarakat
jawa. Dalam kehidupan sehari-harinya orang-orang
Jawa terbiasa melakukan suatu laku prihatin dan
tirakat tertentu untuk menjaga kedekatan mereka
dengan roh Sedulur Papat itu.
Roh Sedulur Papat mempunyai sebutan Kakang
Kawah (paling tua), Adi Ari-ari (paling muda), Getih
(darah), dan Pusar, sedangkan kita sendiri disebut
Pancer. Kita adalah Pancer (pusat), sedangkan sukma
kita yang lain disebut sedulur pendamping kita.
Artinya, para sedulur kita itu keberadaannya
mengikuti kita sebagai Pancer. Para sedulur ini secara
halus, sosok dan wajahnya mirip dengan masing-
masing orang yang bersangkutan.
Roh Pancer dan para Sedulur Papat dalam satu
kesatuan merupakan roh
/ sukma seseorang.
Sebaiknya kita semua mengenal dan mengakrabkan
diri dengan para saudara kembar kita. Mereka itu
selalu membantu kita, disadari ataupun tidak. Apalagi
bila kita selalu berbuat baik dan berhati lurus. Perlu
diketahui bahwa para saudara halus tersebut merasa
senang kalau kita mengetahui keberadaan mereka,
terlebih kalau kita memperhatikan mereka. Kalau
mereka merasa diperhatikan tentu mereka akan lebih
dekat dan senang membantu. Hubungan akrab
dengan semua saudara halus bisa dilakukan dengan
sering melakukan komunikasi dan memperhatikan
rasa dan firasat, ide-ide dan ilham. Seperti juga dalam
pergaulan antar manusia, kalau sering terjadi
komunikasi dan saling memperhatikan, tentulah
hubungannya menjadi lebih dekat dan akrab.
Seandainya kita tidak mempedulikan komunikasi
mereka, apalagi kita menganggap cerita tentang
saudara kembar ini hanya tahayul atau mitos saja,
maka mereka juga akan merasa bahwa keberadaan
mereka tidak diperhatikan dan tidak diperlukan.
Mereka akan tidak antusias mendampingi dan
membantu kita. Maka janganlah kesal kalau pada
saat kita mendapatkan kendala, sial, nasib jelek, dsb,
kita tidak mendapatkan peringatan atau tanda-tanda
sebelumnya.
Karakteristik Roh Pancer dan Sedulur Papat
Telah diuraikan di atas, sedulur papat kita itu
mempunyai sebutan Kakang Kawah (paling tua), Adi
Ari-ari (paling muda), Getih (darah), dan Pusar,
sedangkan kita sendiri disebut Pancer. Kita adalah
Pancer, sedangkan sukma kita yang lain disebut
sedulur pendamping kita. Artinya, para sedulur kita itu
keberadaannya mengikuti kita sebagai Pancer. Pancer
ini juga bersifat roh / sukma.
Untuk diketahui, Pancer hadir di dalam kesadaran, hati
dan pikiran kita. Dalam kehidupan sehari-hari
seringkali kita sok berlogika, atau tidak peduli situasi,
mengesampingkan bisikan hati dan kebijaksanaan,
atau lebih mengutamakan dogma dan doktrin,
pendapat sendiri dan ke-Aku-an. Itulah sebabnya kita
tidak akrab dengan rasa dan firasat. Tetapi bila kita
mau peka dan memperhatikan rasa dan firasat, ide-
ide dan ilham, maka kita akan memiliki naluri dan
insting yang tajam. Dengan cara demikian kita sudah
mengakrabkan diri dengan para Sedulur Papat dan
memperhatikan komunikasi yang mereka lakukan.
Sebagai penjelasan, manusia terdiri dari 2 unsur
pokok, yaitu tubuh biologis dan roh. Roh manusia
terbagi menjadi 2, yaitu roh Pancer dan roh Sedulur
Papat. Roh Sedulur Papat mendampingi Pancer,
karena ada ikatan kuat di antara mereka. Tetapi
mereka tidak sungguh-sungguh menyatu, mereka
terpisah (kecuali setelah si manusia meninggal, roh-
roh itu menyatu menjadi arwah).
Dalam kehidupan sehari-hari, roh manusia ada di
dalam tubuh biologisnya. Roh itu menentukan ada
tidaknya energi kehidupan di dalam tubuh manusia.
Roh itu juga menentukan berfungsinya bagian-bagian
tubuh manusia, organ-organ dan saraf, dan otak /
pikiran manusia, menghidupkan saraf-saraf motorik
sehingga manusia bisa berjalan, dsb. Roh menjadi
penunjang kehidupan manusia.
Roh Pancer hadir secara biologis manusia. Berpikir dan
berperasaan, berlogika, merencanakan kehidupan,
merasa lapar, merasa sakit, ingin kaya, ingin hidup
mulia, dsb, semuanya adalah aktivitas biologis
manusia. Dalam hal ini Roh Pancer manusia hadir dan
bertindak sebagai mahluk biologis.
Sejak jaman dahulu spiritualitas Jawa meyakini
bahwa setiap manusia mempunyai saudara-saudara
halus yang mendampinginya. Mereka tidak kelihatan
oleh mata biasa. Mereka tergolong sebagai roh-roh
halus. Saudara-saudara halus ini banyak yang
menyebutnya dengan istilah
Roh Pancer hadir di dalam kesadaran, hati dan pikiran,
sehingga yang berperan dalam keseharian manusia
adalah Roh Pancer, sedangkan Roh Sedulur Papat
keberadaannya bersifat mendampingi dan membantu
membentuk kebijaksanaan dan memberikan
peringatan-peringatan (dalam bentuk ide dan ilham,
bisikan hati / nurani dan mimpi).
Roh Pancer hadir di dalam kesadaran dan berpikir
manusia, tetapi roh sedulur papat tidak menentukan
jalan berpikir manusia. Roh sedulur papat tidak
menyatu dengan pikiran manusia, tetapi hanya
bersifat membantu membentuk kebijaksanaan dan
memberikan peringatan-peringatan, dalam bentuk
rasa dan firasat, gambaran-gambaran gaib, ide-ide
dan ilham, yang mengalir di dalam pikiran manusia.
Seseorang yang dalam hidupnya dominan
mengutamakan sikap berpikirnya atau sok berlogika,
menonjolkan kepandaiannya, mengutamakan
pendapat sendiri dan ke-Aku-an atau dogma / doktrin,
atau tidak peduli situasi, dan mengesampingkan
bisikan hati dan kebijaksanaan, maka dia lebih
mengutamakan aspek biologisnya, aspek manusia
keduniawiannya, sehingga tidak peka terhadap
sesuatu yang bersifat roh, rasa dan firasat. Tetapi
seseorang yang selalu peka batin, memperhatikan
rasa dan firasat, dia akan tajam nalurinya, dan
mungkin juga mengerti tentang kegaiban alam,
karena dia kental berhubungan dengan rohnya.
Roh kita sebagai Pancer, sebenarnya juga bersifat roh,
sehingga juga dapat mengetahui hal-hal yang bersifat
roh. Tetapi secara duniawi roh Pancer ini terbelenggu
dalam kehidupan biologis manusia, terbelenggu dalam
sikap berpikir duniawi manusia, sehingga manusia
tidak peka dengan hal-hal yang bersifat roh. Karena
itu seringkali seseorang harus bisa membersihkan hati,
pikiran dan batinnya, harus bisa melepaskan belenggu
keduniawiannya, untuk bisa mendalami hal-hal yang
bersifat roh dan keTuhanan.
Bila kita dekat dengan para Sedulur Papat, karena
keberadaan mereka mendampingi kita sebagai
Pancer, maka mungkin kita juga akan dapat
mengetahui keberadaan roh-roh lain dan dapat juga
mengetahui sesuatu kejadian sebelum kejadian
tersebut terjadi (weruh sakdurunge winarah), melalui
pemberitahuan dari mereka sebelumnya.
Pemberitahuan / peringatan dari para Sedulur Papat
ini bisa berupa suatu kejadian perlambang,
penglihatan gaib, wangsit / bisikan gaib, mimpi, rasa,
firasat, ide-ide dan ilham, dsb. Diperlukan kepekaan
rasa dan batin untuk dapat menangkap sinyal
komunikasi dari para Sedulur Papat dan untuk
mengetahui maksudnya.
Roh sedulur papat aktif hadir di dalam perenungan-
perenungan dan pencarian ide dan ilham. Roh sedulur
papat aktif memberikan ide-ide pemikiran, nasehat-
nasehat dan ajaran yang bersifat keduniawian
(berupa ide-ide dan ilham), yang mengarahkan
seseorang menjadi memiliki kecerdasan batin di
dalam perbuatan-perbuatannya, kaya dengan ide dan
ilham, bisa menemukan jawaban-jawaban dari
permasalahannya dan tidak akan menemukan jalan
buntu dalam setiap permasalahan (feeling / intuisinya
tajam). Dalam hal ini para sedulur papat berperan
sebagai
pendamping kehidupan duniawi manusia.
Roh sedulur papat aktif hadir di dalam perenungan-
perenungan kerohanian dan spiritual, memberikan ide-
ide pemikiran, nasehat-nasehat dan ajaran yang
bersifat kerohanian maupun spiritual, yang
mengarahkan seseorang menjadi memiliki hikmat
kebijaksanaan kesepuhan di dalam dirinya. Dalam hal
ini para sedulur papat berperan sebagai penasehat
spiritual , sekaligus menjadi guru sejati ,
mengantarkan seseorang menjadi waskita, mengerti
kebijaksanaan hidup dan mungkin juga
weruh sak
durunge winarah.
Dalam hal kita akan menghadapi suatu kesulitan atau
pun musibah, para sedulur papat ini akan memberikan
peringatan sebelumnya (dalam bentuk bisikan hati
nurani atau mimpi). Apapun yang dilakukan oleh si
manusia (pancer), roh sedulur papat ini akan selalu
memberikan peringatan, menjauhkan manusia dari
kesulitan dan marabahaya. Dan ketika si manusia
melakukan atau akan melakukan suatu perbuatan
yang tidak baik atau yang akan mengakibatkan
kesulitan, roh sedulur papatnya akan memberinya
peringatan yang mengarahkannya untuk selalu
berbuat baik dan menjauhkan manusia dari perbuatan
yang mengarah pada kesulitan atau musibah. Dalam
hal ini kebatinan jawa memandang keberadaan para
roh sedulur papat itu sebagai
Pamomong
(pembimbing), yang mengarahkan perilaku dan
perbuatan si manusia supaya selalu baik dan tidak
mengarah pada kesulitan atau musibah.
Pendampingan para roh sedulur papat ini ada pada
semua bidang kehidupan kita sehari-hari, bukan
hanya dalam bidang keilmuan batin spiritual. Kita
sendiri juga dapat merasakan adanya ajaran-ajaran
berupa ilham dan ide-ide yang mengalir di dalam
pikiran kita. Begitu juga manusia yang hidup di negara
maju. Mereka yang menjadi penemu, peneliti, atau
pengembang suatu teori ilmiah, pengetahuan, ataupun
peralatan modern dan canggih, mereka
melakukannya bukan semata-mata berdasarkan
kecerdasan otak mereka, tetapi terutama didasarkan
pada kecerdasan mereka untuk mendayagunakan
mengalirnya ide dan ilham di dalam pikiran mereka
sebagai sumber inspirasi untuk ditindaklanjuti. Mereka
tidak mempunyai pemahaman tentang roh sedulur
papat, tetapi mereka telah mengimplementasikan
kecerdasan batin mereka sebagai Guru Sejati
dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
Ketika masih dalam kondisi awam, roh para sedulur
papat akan bersama-sama dengan kita dalam proses
belajar (mereka juga ikut belajar). Dalam tahapan ini
dipahami mereka adalah kawan seperjalanan kita.
Tetapi perkembangan belajar mereka jauh lebih cepat
daripada kita, karena secara roh mereka bisa
mengetahui hal-hal yang secara fisik tidak bisa kita
ketahui, dan dapat kemudian memberitahukan
pengetahuan mereka kepada kita dalam bentuk ide-
ide dan ilham atau penglihatan gaib yang mengalir
dalam pikiran kita. Mereka mengerti seluk-beluk
kehidupan kita, termasuk pekerjaan kita yang terkait
dengan teori dan alat berteknologi tinggi atau pun
teori-teori ilmiah tingkat tinggi. Karena itu bila kita
aktif memperhatikan dan berkomunikasi dengan
mereka, kita akan lebih mudah dalam mempelajari
sesuatu apapun dalam kehidupan kita, ide dan ilham
akan mengalir setiap saat dan kita tidak akan
menemukan jalan buntu di dalam setiap
permasalahan. Mereka akan aktif hadir di dalam
perenungan-perenungan.
Roh kita sebagai Pancer, sebenarnya juga bersifat roh,
sehingga juga dapat mengetahui hal-hal yang bersifat
roh, tetapi secara duniawi roh Pancer ini terbelenggu
dalam kehidupan biologis manusia, terbelenggu dalam
sikap berpikir duniawi manusia, sehingga manusia
tidak peka dengan hal-hal yang bersifat roh. Karena
itu seringkali seseorang harus bisa membersihkan hati,
pikiran dan batinnya, harus bisa melepaskan belenggu
keduniawiannya untuk bisa mendalami hal-hal yang
bersifat roh dan keTuhanan. Jika tidak bisa
membersihkan hati, pikiran dan batinnya, maka dalam
hal-hal yang bersifat roh dan keTuhanan, yang muncul
adalah sifat-sifat ke-Aku-an, sok suci, sok beriman,
sok tahu, sok benar, dan akan mudah terpancing rasa
sentimen dan ego keAkuannya.
Aspek penting Guru Sejati hadir di dalam keilmuan
kebatinan dan spiritual dengan penekanan pada
usaha untuk mengenali siapa saja yang menjadi guru
sejatinya dalam proses keilmuannya, supaya
seseorang bertekun kepada gurunya itu untuk
mendapatkan bimbingan yang mendalam. Dan ketika
sudah tidak ada lagi suatu sosok yang dapat menjadi
gurunya, maka roh sedulur papat akan menjadi
pembimbingnya yang utama, yang memberinya ide
dan ilham, penglihatan gaib, dan jawaban dari
berbagai pertanyaan, dan menuntunnya pada
pengetahuan yang lebih tinggi.
Inil adalah salah satu aspek penting dalam kebatinan
jawa yang menekankan pengenalan pada roh sedulur
papat, sehingga muncul konsep Sedulur Papat Kalima
Pancer sebagai
Guru Sejati, yang penekanannya
adalah pada penyatuan interaksi antara seseorang
(Pancer) dengan para roh sedulur papatnya. Dan bila
saja para dewa berkenan sehingga seseorang
memiliki suatu wahyu keilmuan / spiritual dalam
dirinya, maka keberadaan wahyu itu akan
melipatgandakan kemampuannya untuk
mendapatkan pengetahuan yang berdimensi tinggi
(termasuk pengetahuan yang bersifat teknologi
duniawi).
Tidak selamanya dalam semua hal yang kita tekuni
kita akan menemukan suatu sosok yang dapat
mengajar atau membimbing kita. Aspek roh sedulur
papat menjadi penting karena mereka selalu ada
pada kita, dan apapun kebaikan dan kekuatan yang
dimiliki oleh sedulur papat itu, efeknya akan selalu
berimbas kepada kita, menjadi kebaikan dan
kekuatan kita juga, karena mereka adalah bagian dari
diri kita sendiri. Kekuatan mereka dan keyakinan kita
pada kebersamaan mereka, akan mewujudkan suatu
kekuatan batin tersendiri yang akan berguna dalam
melandasi kemantapan perbuatan-perbuatan dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Pengetahuan dan keilmuan yang didasarkan pada
kesadaran akan kesejatian manusia akan dapat
dengan lebih cepat berkembang dan meningkat,
karena manusia yang menyadari kesejatiannya akan
juga mengenal potensinya sebagai mahluk biologis
dan sebagai mahluk roh. Pengetahuan yang tidak
diketahui secara fisik manusia akan dapat diketahui
secara roh. Dan apa yang dapat diketahui secara roh
akan menunjang pengetahuan duniawi manusia.
Di bawah ini ada beberapa ajaran bila kita ingin
menyampaikan sesuatu kepada mereka, para Sedulur
Papat, beberapa contoh cara dan doa (amalan) untuk
komunikasi dan mendekatkan diri kepada mereka.
Misalnya kita akan melakukan sesuatu yang sifatnya
penting bagi kita, kita dapat berkata kepada mereka,
(mengucap dalam hati kepada mereka seolah-olah
mereka ada di sekitar kita) :
Contoh 1 (kejawen) : Marwati Kakang Kawah Adi Ari-
Ari …… (sebutkan nama anda)
kadhangku kang lahir bareng sedino lan
kadhangku kang lahir bareng sewengi
Sang rojo bardah ingsun
Ingsun arso …….. (sebutkan apa yang akan anda
lakukan)
Ewang-ewangono ingsun.
Contoh 2 (umum) : Saudara-saudara kembarku
semua, bantulah saya dalam bekerja, sehingga
pekerjaan saya lancar dan benar. Kalau ada
kesalahan, tolong beritahu saya.
Contoh 3 (umum) : Saudara-saudara kembarku
semua, bantulah saya. Niat saya pergi keluar kota.
Bantulah saya supaya tidak ada kecelakaan,
kejahatan atau gangguan apapun di
jalan.
Contoh 4 (umum) : Saudara-saudara kembarku
semua, bantulah saya. Anak saya sedang sakit.
Bantulah saya, tunjukkan kepada saya di dalam
mimpi, obat atau cara untuk
menyembuhkan anak saya.
Biasanya, cara mereka berkomunikasi dengan kita
adalah dengan memberikan mimpi, atau rasa dan
firasat tentang akan terjadinya sesuatu kejadian, atau
ilham yang mengalir dalam pikiran kita. Rasa dan
firasat seringkali muncul berupa perlambang rasa.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, apalagi dalam
kehidupan modern ini, rasa dan firasat seringkali
diabaikan. Namun bila seseorang memperhatikan rasa
dan firasatnya, dia sendiri yang akan mendapatkan
manfaatnya.
Misalnya, seseorang yang akan bepergian ke luar
kota, karena merasa tidak enak hati kemudian
membatalkan keberangkatannya. Ternyata kemudian
dia mendapat berita bahwa kendaraan yang
seharusnya ditumpanginya, mengalami kecelakaan.
Untunglah dia tidak jadi berangkat. Apakah ini
kebetulan saja?
Mungkin kita tidak akan terburu-buru berangkat kerja,
walaupun sudah terlambat / kesiangan, seandainya
saja sebelumnya kita tahu atau dapat merasakan
bahwa pada hari itu ada anggota keluarga kita yang
akan mengalami musibah.
Seringkali rasa dan firasat ini dianggap tahayul dan
klenik, karena itu kita harus bisa membedakan
sesuatu rasa, apakah itu hanya rasa biasa saja
ataukah rasa yang merupakan suatu
pertanda
tentang sesuatu kejadian yang akan terjadi.
Belajarlah peka terhadap bisikan-bisikan nurani,
firasat, dsb. Jangan mengabaikan bisikan hati dan
firasat, tetapi juga jangan mengada-ada, jangan
melebih-lebihkan, jangan ber-ilusi.
Sesuai kondisi jaman sekarang, olah rasa dan firasat
dapat dilakukan dengan cara sederhana tanpa harus
banyak mengorbankan waktu dan aktivitas…bersambung.

98 tanggapan untuk “SEDULUR 4 5 PANCER”

  1. andai sudah bisa memanggil saudara kita nggak perlu lagi memanggil jin, khodam, leluhur dan laim~lain untuk membantu kita

    Suka

  2. Siapa suruh pakai khodam/jin boss??? Lha wong kt aj sdh ada ajudan setia dan pasukan dlm kemasan sedulur alus ……..

    Suka

  3. kenalan,nongkrong,dgn jin,khodan,leluhur sih gak masalah asal benar benar dulu kuat tauhidnya.itupun jika mampu..
    .ki tong pat kay..kiat kiatnya cara cepat dibabar dong sy yakin byk pembaca yg mau tahu.sy nyimak wae

    Suka

  4. ikut nyimak wae …soale lum mudeng blass ….salam salim
    mbah risang
    mbah banyu
    mbah bangkit
    mbah agus
    mbah bbsb …all warga sbm smua…

    Suka

  5. Oh iya, kang Risang sya mau curhat sedikit. Semenjak mengamalkan nur alif, rasanya seperti ada yg membimbing misalkan jika ada pertanyaan khususnya mengenai spiritual, walaupun tadinya tidak tau sama sekali dasar2nya, tiba2 sekilas muncul jawabannya. Dari jawaban sekilas tersebut bahkan terus berkembang hingga mengerti jawaban yg dimaksud secara detail, bahkan sampai diperlihatkan kejadian nyatanya. Sekiranya apakah termasuk bimbingan dari yang disebutkan artikel atau bimbingan siapa? Karena yg membimbing tidak ada wujudnya…

    Suka

  6. pengalaman pernah mengamalkan S45P, doanya mirip punya blog sebelah, suatu ketika mau ditipu org, malah ada suara disebelah kanan, kalo disuruh ati2 sama org tsb.

    Suka

  7. Wa alaikum salam…..mas Banyugeni, mas Cemplon emang Ceplon….. sugeng siang, salam takzim, salam rahayu, salam pesaduluran, salam kompak…………..salam opo maneh yo…….

    pokoke salam…………Jossss……lah
    kagem semua sedulur Bolo Bumi……………..mas Bangkit, mas JAVAZ, mas Zakky, mas war, mas wira……dan lain, lain…..(ngapunten sing ora kasebut, maklum onderdil lawas)…..

    Suka

  8. assalamu’alaikum,,,
    melu nyimak karo ngrungoke Takbir,,,
    saliim poro sesepuh sadayana,,, saduluur sadayana Rahayu karaharjan kaucap,,,

    Suka

  9. Pada konsep sedulur papat yang sudah di sesuaikan dengan ajaran Islam, Tali Pusar merupakan Lokus, tempat dudukan bagi malaikat Mikail dia merupakan tali penghubung bagi kehidupan manusia.Zat zat makanan, Oksigen dan Zat yang perlu dibuang dari tubuh janin agar tidak meracuni tubuh janin. Subhanallah.. Dia telah mengatur kehidupan manusia dalam rahim melalui malaikat malaikatnya.

    Suka

  10. Dalam lagu-lagu Jawa, ada gendhing bernama Mijil, Sinom, Maskumambang, kinanthi, asmaradhana,hingga megatruh dan pucung. Ternyata kesemuanya merupakan perjalanan hidup seorang manusia. Ambillah Mijil,yang berarti keluar, dapat diartikan sebagai lahirnya seorang jabang bayi dari rahim ibu.Sinom dapat di artikan sebagai seorang anak muda yang bersemangat untuk belajar. Maskumambang berarti seorang pria dewasa yang cukup umur untuk menikah, sedangkan untuk putrinya dengan gendhingKinanthi. Proses berikutnya adalah pernikahan atau katresnan antar keduanya disimbolkan dengan Asmaradhana. Hingga akhirnya Megatruh, atau dapat dipisah Megat-Ruh.Megat berarti bercerai atau terpisah sedangkan ruh adalah Roh atau jiwa seseorang. Ini proses sakaratul maut seorang manusia. Sebagai umat beragama islam tentu dalam prosesi penguburannya ,badan jenazah harus dikafani dengan kain putih, mungkin inilah yang disimbolkan dengan pucung(atau Pocong).

    Suka

  11. kulon nuwun sedoyo. kulo bade derek. no.085859940900. kulo nyuwun kaweruh supados saget kepangih sedulur teng badan kulo

    Suka

  12. Ass.wrwb.Cara memanggil saudara kembar yang jalannya cepat gimana…?biar yg memanggil bisa merasakan kehadiran saudara kembarnya.dengan cara sholat malam,setelah itu bertawasul ke kanjeng nabi lalu bertawasul kepada saudara kembar kita lalu dilanjutkan dzikir di hati/bagaimana…?

    Suka

  13. saya pernah bisa mendengar suara sedulur papat karena dibantu orang sakti..tapi skrg tidak bisa lagi

    Suka

↓ ungkapan SILATURAHMI .~terima kasih atas kunjungannya.