CARA MAKAN ROSUL.KITA..?

Asalamualaikum.salam pamuji rahayu,Rasulullah tidak pernah
mengumpulkan dua macam
makanan di dalam perutnya. Jika
beliau memakan daging, beliau tidak
menambahnya dengan makanan
yang lain.
Hidup sederhana benar-benar
diamalkan Rasulullah shallallahu
alaihi wassalam dalam setiap
harinya. Meski beliau seorang
pemimpin, tetapi kehidupan tidak
lebih dari kehidupan sahabatnya
yang miskin lainnya. Hal ini tercermin
dalam penampilan sehari-hari serta
dalam cara makan dan minum beliau
di rumah maupun ketika diundang
dalam jamuan makan.
Beliau tidak pernah menolak
makanan yang diberikan kepadanya,
setelah membasuh tangan dan
membaca basmalah serta berdoa,
beliau selalu mengambil makanan
yang ada di dekatnya. Beliau tidak
pernah makan dalam piring besar
atau makan roti yang empuk serta
berada di atas meja, selalu beliau
makan dengan duduk di lantai.
Duduknya saja tidak bersila, tetapi
seperti duduknya para budak.
Rasulullah tidak pernah
mengumpulkan dua macam
makanan di dalam perutnya. Jika
beliau memakan daging, beliau tidak
menambahnya dengan makanan
yang lain. Atau jika beliau memakan
kurma, beliau tidak memakan yang
lainnya. Sedang apabila beliau
memakan roti, maka ya hanya roti
dan susu saja yang dimakan-
minumnya.
Orang yang sering makan bersama
Rasulullah adalah istrinya, karena
itu, mari kita baca kesaksian
Sayyidah Aisyah, istri tercinta,
terhadap kebiasan makan Nabi SAW.
“Sesungguhnya Rasulullah sama
sekali tidak pernah merasa kenyang.
Aku kadang-kadang menangis
karena kasihan kepada beliau yang
dalam keadaan lapar. Aku mengusap
perutnya dengan tanganku dan
berkata, ‘Diriku adalah tebusan
bagi Anda! Sudilah kiranya Anda
mengambil bekal dunia sekadar
untuk menguatkan dirimu dan untuk
mencegah lapar.”
Rasulullah SAW menjawab, “Hai
Aisyah, saudara-saudaraku para Ulul
Azmi di antara rasul-rasul (Allah)
telah tersebar perkara yang lebih
berat daripada ini. Mereka pergi
dalam keadaan bersabar dan
menghadap kepada Tuhan, maka
Tuhan pun menghormati
kedatangan mereka dan
memberikan pahala yang banyak.
Aku malu bila aku bermewah-
mewah dalam hidupku. Derajatku
akan berada di bawah derajat
mereka. Bersabarlah dalam
beberapa hari yang sedikit ini lebih
aku sukai daripada kelak di akhirat
bagianku dikurangi. Tidak ada
sesuatu yang paling aku sukai
daripada menyusuli
ketertinggalanku dari sahabat-
sahabatku dan kawan-kawanku.”
Masih menurut kesaksiaan Sayyidah
Aisyah, “Rasulullah pernah
mengalami empat puluh malam
tanpa lampu dan api yang
menyala.”
Para sahabat heran dan bertanya,
“Kalau demikian, bagaimana kalian
hidup?”
Sayyidah Aisyah menjawab, “Kamu
cukup dengan aswadain, yaitu tamar
(kurma muda) dan air. Beliau
mempunyai tetangga dari orang-
orang Anshar, yang mempunyai unta
perahan dan mereka sewaktu-waktu
memberikan susunya kepada
Rasulullah lalu kami disuruh
meminumnya.”
Benarkah kesaksian Sayyidah
Aisyah? Tidak disangsikan lagi, sebab
apa yang dikatakan oleh Sayyidah
Aisyah tercantum dalam hadits-
hadits shahih. Kehidupan sederhana
Rasulullah tidak hanya berlangsung
sehari dua hari, tetapi terus-
menerus. “Sesungguhnya keluarga
Muhammad sejak datang di Madinah
tidak pernah kenyang memakan
gandum tiga hari berturut-turut
sampai beliau meninggal,” tutur
Sayidah Aisyah.
Namun jangan dikira Rasulullah
miskin papa, sehingga sering
menghadapi kelaparan seperti
busung lapar. Beliau menyimpan
makanan untuk waktu tertentu,
sebagaimana juga simpanan untuk
para sahabat. Karena itulah, kalau
ada yang memperlukan makanan,
Rasulullah mengambilkan dari
cadangan makanan itu.
Rasulullah juga tidak akan sampai
kelaparan sebagaimana bentuk
bencana, sebab Allah telah
menjaganya. Dalam pengakuannya,
Rasulullah mengaku, “Aku bukan
seperti salah seorang di antara
kamu, sesungguhnya aku diberi
makan dan diberi minum (oleh Allah)
.”
Sedang dalam situasi dan kondisi
tertentu, Rasulullah mengganjal
perutnya dengan batu, supaya
badannya tetap tegak. Ini hanya
kebiasaan orang Arab saja, tetapi
bukan berarti beliau dalam keadaan
kelaparan, tetapi hanya menunggu
waktu makan yang belum tiba,
sementara pekerjaan begitu
memakan tenaga, sehingga
membuat lapar untuk sementara.
Sebab kita tahu bahwa batu tidak
bisa membuat perut kenyang!
Saiful Bahri,

40 tanggapan untuk “CARA MAKAN ROSUL.KITA..?”

  1. Hadir… Semangat malam… nyimak…
    Bicara cara makan Kanjeng Rosul, kta orang tua dulu, beliau makan hanya menggunakan tiga jari saja, jadi yang masuk ke mulut cuma sekenanya tiga jari saja… sama seperti tata krama makan bangsawan, raden2, kerajaan jaman dulu…

    Suka

  2. asholatu wassalamu ‘alaika yaa sayyidi yaa rosululloh… assalamu’alaikum.. salim sungkem kanggo para sesepuh sadayana. nyuhunkeun widi nyimak di pengker akang guru ki cilintrik. selamat tahun baru hijriyah kangmas guru gus banyugeni, akang guru ki cilintrik dan para sesepuh smua. mohon maafkan sgala kesalahan dan kekhilafan abdi disepanjang tahun kmarin para sesepuhku. smoga di tahun baru ini alloh bukakan segala pintu2 kebajikan dan kebarokahan untuk smua makhlukNYA

    Suka

  3. yaa Robb… saat namaMU disebut.. bergetarlah qolbuku.. remuklah jantungku.. hancur luluhlah hatiku.. lenyaplah diriku.. dan hilanglah kekuatan jiwaku..

    Suka

  4. artikel yg cukup menarik dari mas Saiful Bahri….semoga menjadikan iktibar contoh tauladan bagi kita semua dan banyak manfaat dan hikmah yg bisa di ambil dari cara hidup beliau…
    Al-Fatehah sent kagem poro sesepuh lan poro sedulur Songgobumi…salam takzim..salam paseduluran…. 🙂

    Suka

↓ ungkapan SILATURAHMI .~terima kasih atas kunjungannya.