LONTARA ASSIKALAIBINENG

Episode pasutri.

Asalamualaikum wr,wb.
Ajaran Kitab PersetubuhanBugis ini diawali dengan pengetahuan tentang mandi, berwudlu, shalat sunah dan tafakur bersama sebagai prasyarat nikah batin, sebelum akhirnya menanjak ke tahapan lelaku badaniah, seperti bercumbu, penetrasi dan segala yang harus dilakukan setelah berhubungan intim. Dan karena, meski Assikalaibineng merupakankitab yang berisi tentang ilmu-ilmu seksologi, tapi pendekatan yang digunakan adalah sisi tata kramanya, maka dalam aktifitas badaniyah ini disarankan untuk dilakukan dengan cahaya yang tidak benderang dan dilakukan dalam satu sarung, atau kain tertutup, atau kelambu. Seperti juga dalamKamasutra, dalam Assikalaibineng ini pun mengenalistilah foreplay atau pemanasan sebelum penetrasi. Dalam Assikalaibineng untuk foreplay mengenal dua istilah yakni makkarawa (meraba) dan manyyonyo (mencium). Dua kegiatan yang dilakukan oleh tangan dan mulut dalam foreplay ini adalah dengan mengeksporasi zona-zona erotis yang terdapat dalam tubuh wanita, yakni pada 12 titik rangsangan yang diantaranya adalah meraba lengan sebagai titik rabaan pertama sebelum akhirnya meningkat pada titik rabaan berikutnya seperti pele lima (telapak tangan), sadang (dagu), edda’ (pangkal leher), dan cekkong (tengkuk) adalah sejumlah titik yang dalam buku ini direkomendasikan di-karawa dan dinyoyyo di tahap awal foreplay. Setelah bagian badan tubuh, mulailah masuk di sekitar muka. Titik rawan istri dibagian ini disebutkan; buwung (ubun-ubun), dacculing (daun telinga), lawa enning (perantara kening dia atas hidung), lalu inge (bagian depan hidung). Di titik inijuga disebutkan, tahapan di bagian badan sebelum penetrasi langsung adalah pangolo (buah dada) dan posi (pusar). Dalam foreplay berupa makkarawa dan manyonyyo ini, buku menyarankan tetap tenang dan mengatur irama naffaseng (nafas). Karena kitab persetubuhan ini sangat dipengaruhi oleh ajaran fiqhi al’jima atau ajaran berhubungan seks suami istri dalam syariat Islam, maka proses menahan nafas itu direkomendasikan dengan melafalkan zikir dan menyatukan ingatan kepada Allah Taala. Untuk orang-orang zaman sekarang mungkin akan sedikit janggal dengan ajaran berdzikir sambil bersenggama ini.Tapi jika membaca komentar daripenyusun buku ini bahwa adakalanya seorang suami ketikaberhubungan intim biasanya lebih berfokus untuk mencapai titik klimaks dan akhirnya memungkinkan untuk ejakulasi dini, maka ajaran berdzikir (tentusaja dalam hati) ketika dalam bersenggama menjadi terasa masuk akal, karena setudaknya dengan tidak melulu berfokus pada keadaan mencapai titik puncak menjadikan sebuah hubungan badan lebih panjang dan dengan sendirinya kepuasansang istri pun bisa dicapai. Lantasbagaimana cara untuk membangunkan seorang istri ketika sang suami sedang ingin menyalurkan libidonya sementara sang istri sudah pulas,mengingat adakalanya jadwal tidur antara suami dan istri terdapat perbedaan? Dalam kitab ini diajarkan bahwa bila suami sedang ingin berhubunganmaka sebaiknya suami memberi isyarat dengan cara mengangkat tangan kirinya dan kemudian menghembuskan nafas dari hidung. Jika nafas yang keluar dari lubang hidung kanan lebih kuat berhembus, maka pertandakejantanan yang bangkit. Namunjika hembusan dari lubang kiri lebih kuat, maka sebaiknya sang suami menunda lebih dulu (hal 141). “Dalam keyakinan kebatinan Bugis, nafas hidung yang lemah dan kuat berkaitan langsung dengan ilmu kelaki-lakian atau kejantanan seorang pria.” (thamzil thahir) Seperti yang dikemukakan di atas bahwa, lelaku dzikir dan mengatur hembusan nafas ketikaberhubungan intim sangatlah penting, karena dusamping agar tak terlalu fokus pada pencapaian orgasme diri sendiri, juga agar gerakan dalam berhubungan intim pun tidak menjadi sedemikian vulgar. Secara rinci dari proses pengaturan nafas dan dzikir ini sendiri dijelaskan dalam beberapa uraian yang begitu indah dan sangat amasuk akal, seperti misalnya saat kalamung (zakar) bergerak masuk urapa’na(vagina) disarankan membaca lafal (dalam hati) Subhanallah sebanyak 33 kali disertai tarikan nafas. “Narekko mupattamamai kalammu, iso’i nappasse’mu”. Sebaliknya, jika menarik zakar, maka hembuskanlah napasmu (narekko mureddui kalamummu,muassemmpungenggi nappase’mu), dan menyebutkan budduhung. Bahkan bisa dibayangkan karena babang urapa’na (pintu vagina) perempuan ada empat bagian, maka di bagian awal penetrasi, disarankan hanya memasukkan sampai bagian kepala kalamummu lalu menariknya sebanyak 33 dengan tarikan napas dan disertai zikir, hanya untuk menyentuh “timungeng bunga sibollo” (klitoris bagian kiri). Mungkin bagi generasi sekarang, lafalan zikir dalam hatisaat bersetubuh akan sangat lucu, namun pelafalan Subhanallah sebanyak 33 kali dan perlahan dan diikuti tarikan napas akan membuat daya tahansuami melebihi ekspektasi istri! (hal 80) “Mupanggoloni kalamummu, mubacasi iyae / ya qadiyal hajati mufattikh iftahkna. / Pada ppuncu’ni katauwwammupada’e tosa mpuccunna bunga’e (sibolloe) / tapauttmani’ katawwammu angkanna se’kkena, narekko melloko kennai babangne ri atau, lokkongi ajae ataummu mupallemmpui aje; abeona makkunraimmu, majeppu mukennai ritu atau’., na mubacaisi yae wikka tellu ppulo tellu / subhanallah.. /” Artinya, “Arahkan zakarmu, dan bacalah ini / Ya qadiyyal hajati mufattikh iftakhna / kemudian cium dadanya,. lalu naikkan panggulnya, ketika itu mekarlah kelaminnya layaknya mekarnya kelopak bunga, masukkan zakarmu hingga batas kepalanya,dan bacalah subhanallah 33 kali”. (hal 144). Dan seperti yang tercantum di awal tulisan, kitab ini pun menerangkan tentang waktu yang baik untuk berhubungan intim berikut manfaat-manfaatnya jika hal ini dikerjakan. Menurut kitab ini tak semua waktu bagus untuk berhubungan intim. Ada waktu-waktu khusus yang harus diperhatikan jika ingin memiliki anak yang diinginkan, dari mulai warna kulit anak, faktor kecerdasan anak yang kelak dilahirkan dan sebagainya tergantung dari pada jam atau waktu kapan Anda melakukan hubungan intim. Misalnya untuk mendapatkan anak dengan warna kulit tertentu, kitab ini menyebutkan bahwa jika ingin memiliki anak berkulit putih maka persetubuhan harus dilakukan sesudah Isya, untuk anak dengan warna kulit gelap, persetubuhan dilakukan pada tengah malam, dan untuk anak dengan warna kulit kemerah-merahan dilakukan persetubuhan antara waktu Isya dan atau pas tengah malam. Sedangkan untuk anak berkulit putih bercahaya, bersetubuhan dilakukan dengan memperkirakan berakhirnya masa terbit fajar di pagi hari. Atau lebih tepatnya dilakukan usai solat subuh. Untuk zaman sekarang, mungkin aturan ini akan terdengar lucu di telinga kita, karena disamping belum dapat dibuktikan secara ilmiah, aturan-aturan bersetubuh pada jam-jam tertentu ini menjadikan seks bukan lagi sebagai rekreasi yang dapat dilakukan kapan punkita membutuhkannya, tapi lebihkepada pro-kreasi atau kebutuhan membelah diri yang adakalanya mengesampingkan unsur dasar dari seks itu sendiri sebagai suatu aktivitas badani. Kemudian, pada bab berikutnya kitab ini membahas tentang tips atau tepatnya treatmen bagi para suami untuk menjaga kebugaran dan kelangsingan tubuh pasangannya. Untuk melangsingkan dan menghaluskan kulit istrinya, kitabini mengajarkan tentang pijitan setelah berhubungan, pun begituuntuk menghaluskan kulit istrinya, sang suami dapat memanfaatkan ‘air mani’ sisa yang biasanya meleler di bagian luar babang urapa’ (vagina) istri dan kalamummu (zakar) pihak suami dan sejumlah mantra bugis-Arab. Untuk tahapan berikutnya, sehabis berhubungan, kita bisa memanfaatkan air mani dari liang fajri yang telah bercampur dengan cairan perempuan. Kemudian letakkan di telapak tangan dan campurlah dengan sedikit air liur, dan sambil membaca dengan lafalan bugis, “waddu waddi, mani-manikang”. Air mani basuhan ini bisa dipijitkan ke 12 titik zona erotis istri agar tidak kendur dan tetap sensitif menerima rangsangan, atau juga dengan cara memiji-mijitnya disekitar tulang kering di ujung bawah jari kelingking, agartubuh sang istri senantiasa lansing dan tentu saja singset. *

28 tanggapan untuk “LONTARA ASSIKALAIBINENG”

  1. Te…sate kambing…di jamin bs meningkatkan libido…warning:khusus yg py pasangan sah,yg py psgan tp berjauhan dianjurkan tuk menghindari resep ini.

    Suka

  2. Mas ahmad itu dari dayak iban.Sy dulu dapat penuturan langsung dari orang semarang yg jadi polisi di batu licin kalimantan yg pungan HOTEL SEMARANG dibatu licin.Dia cergta waktu tugas dijakarta burungnya dipajang di dinding yg dirumah batu licin.Stlh pulang ke kalimantan dia cerita pd istrinya bahwa burungnya telah hilang.Si istri jawab tuh masih utuh saya tempelkan didinding.

    Suka

  3. la iya kang apa orang dayak gak ada yg ngenet apa,aku cari2 di google tentang ilmu itu kok nihil.sepertinya ilmunya sepele soalnya byk perempuan sana yg bisa,cuma rahasianya itu lo yg diumpetin.

    Suka

  4. kabre kulo alhmdulillah… sae….. jenengan ugi sae to…. alhmdulillah….
    mas ahmad kulo mbok di kasih nomere maleh, hp kulo dulu tu rusak, ganti hp jd nomer jenengan( simpati ) yg dikasih ke saya tu ga ketolong…. pernah nelpon ke indosate ga keangkat atau pas sibuk kali jenengan…

    Suka

  5. asalamualaikum sodara se iman se tanah air,.. mbah risang tuh buku lontara assikalaibineng beli buku nya di mana ya? saya berminat,nuwun

    Suka

  6. assalamualaikum…kirisang,cerita maslah burung digantung….pintu rmh,…pernah saya dengar…10 thlalu.dai daerah sby…jd bagi kaum hawa.. berhati hatilah…jgn pernah mempermainkan wanita…nonggo dilanjut..

    Suka

↓ ungkapan SILATURAHMI .~terima kasih atas kunjungannya.