REFLEKSI AKHIR TAHUN

Asalamulaikum

“Janganlah memohon sesuatu dari Allah Swt kecuali pengampunan atas dosa yang telah lalu, dan perlindungan dari dosa pada hari-hari yang akan datang, bimbingan agar tetap taat dan menunaikan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, rela atas ketentuan-Nya, sabar atas ujian yang diberikan-Nya, syukur atas berbagai nikmat dan anugerah-Nya, dan memohon wafat dalam keadaan baik, mengikuti para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang shalih. Betapa indahnya teman seperti mereka.

Janganlah meminta dari-Nya dunia, kefakiran diubah menjadi kaya, sakit menjadi sehat, tetapi harus ridha atas apa yang diberikan-Nya dan renungkanlah. Dan mohonlah kepada-Nya agar senantiasa menjaga keadaanmu, sampai Allah mengubahnya kepada keadaan yang lain sesuai kehendak-Nya. Karena engkau sendiri tidak tahu mana yang lebih baik di antara keduanya, apakah dalam kefakiran atau kekayaan, sakit atau sehat. Semuanya di luar pengetahuanmu. Hanya Allah Yang Mengetahui baik buruknya semua itu.

Telah diriwayatkan dari Umar bin Khaththab r.a.: “Aku tidak peduli dalam keadaan apa aku menjalani hariku, dalam keadaan yang aku sukai atau yang tidak aku sukai, karena aku tidak tahu mana yang lebih baik bagiku di antara keduanya.” Beliau mengatakan hal itu karena keridhaannya atas pengaturan Allah atasnya, dan ketenangannya atas pilihan dan ketentuan-Nya.

Allah Swt berfirman : “Diwajibkan atas kalian berperang(melawan nafsu) padahal berperang itu adalah sesuatu yang kalian benci. Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia baik bagi kalian, dan boleh jadi (pula) kalian menyukai sesuatu padahal ia buruk bagi kalian. Allah Mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui.”(QS [2]:216).

*Jadilah orang yang berada dalam keadaan seperti ini hingga nafsu hilang dari dirimu, egomu hancur sehingga ia tunduk patuh kepadamu. Lalu hilang juga ambisi dan angan-anganmu, dan keluarlah segala sesuatu yang sifatnya ciptaan dari dalam hatimu. Tidak ada apapun yang tersisa dalam hatimu kecuali Allah Swt. Sehingga hatimu penuh dengan cinta kepada Allah, kehendakmu benar-benar memohon kepada-Nya. Lalu kehendakmu dikembalikan kepadamu, kemudian Dia memerintahkan kepadamu untuk meminta bagianmu baik duniawi maupun ukhrawi. Maka ketika itulah permohonanmu kepada-Nya semata-mata karena menunaikan perintah dan persetujuan Allah Swt.

Apabila engkau diberi anugerah, maka engkau mensyukuri dan menikmatinya. Dan jika engkau belum diberi, engkau tidak marah kepada-Nya, batinmu tidak berubah, dan tidak menyalahkan-Nya. Karena engkau memohon kepada-Nya tidak dengan hawa nafsu dan kehendakmu, karena hatimu kosong dari semua itu kecuali keinginan kepada-Nya, bahkan menunaikan perintah-Nya untuk meminta..

Wassallam. 

URAIAN HASAD DAN EFEK

Asalamualaikum.

Kenapa kita ada beberapa artikel bahas soal ain hasad dll karena hal ini begitu umum tapi bahaya saat itu dan kedepannya ke arah sakit sial mati dll . terutama salah satunya yaitu hasad, sangat tidak dirasa bahwa sebenarnya berbahaya bagi orang dan sudah umum menempel pada banyak orang,walau tahu tidak baik tapi seperti jamur merayap di mana saja dan seenaknya saja .

Sedikit mengurai saja dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Abdullah ibn Abbas ,tertulis: “A’udhu bi kalimaat-Illaah itu-taamah min kulli shaytaanin wa haammah wa min kulli a’ynin laammah (saya mencari perlindungan dalam firman Allah yang sempurna, dari setiap setan dan hama dan dari setiap mata yang iri).

Jika di maknai di dalam kamus bahasa maka
Arti “hama” (haammah) adalah hewan dan serangga yang beracun.

Arti “iri” (laammah) adalah yang menyebabkan bahaya karena cemburu (yaitu hadad).

Kata “Haasid/hasud lebih umum artinya daripada kata A’in (orang yang menaruh mata jahat pada orang lain).

Banyak perbedaan dan juga tidak setuju mengenai apakah mata jahat itu dibatasi hanya karena kecemburuan, sementara setuju bahwa tidak setiap orang yang cemburu memberi pandangan jahat. Perbedaan pendapat berikut:

1. Satu kelompok berkata, “Setiap orang yang memberi pandangan jahat itu cemburu tetapi tidak setiap orang yang cemburu memberi isyarat jahat”

2. Satu kelompok juga berkata, “Tidak semua orang yang memberi mata jahat cemburu dan tidak setiap orang cemburu memberi mata jahat.” Inilah pendapat sekelompok lainya juga .

Hal lain adalah bahwa ain bahkan bisa diberikan kepada diri sendiri, anak Anda sendiri dan bahkan saat bercanda. hal ini ini berasal dari tafsir Hadis berikut: “Barangsiapa di antara kamu melihat sesuatu dalam dirinya atau miliknya atau saudaranya yang dia suka, biarlah ia berdoa untuk berkah karena itu karena mata jahat itu nyata.”

Hadis ini menjelaskan bahwa seseorang dapat menyakiti dirinya sendiri, kekayaannya, anak-anaknya, istrinya, dll oleh mata jahat.

Firman Allah :

“Sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena DENGKI/HASAD yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (al-Baqarah: 109)

“ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. (Annisa 54)

“dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”. (Al-Falaq 5)
bahkan di tafsir jallalain di jelas kan :
.
(Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki) atau apabila ia menampakkan kedengkiannya lalu berusaha atas kedengkian yang dipendamnya itu, sebagaimana yang telah dikerjakan oleh Lubaid si Yahudi tadi; dia termasuk orang-orang yang dengki terhadap Nabi saw. Ketiga jenis kejahatan yang disebutkan sesudah lafal Maa Khalaq, padahal semuanya itu telah terkandung di dalam maknanya, hal ini tiada lain mengingat kejahatan yang ditimbulkan oleh ketiga perkara tersebut sangat parah.

Berbagai hal yg bisa menuju manusia ke arah iri/hasad hasud :

1. Permusuhan.

2. Kesuksesan.

3. Kebanggaan.

4. Bertanya-tanya.

5. Takut.

6. Cinta berlebihan ke arah negatif.

Disini konteksnya pokok prakteknya harus pada banyak intropeksi diri dan pengendalian diri.
Semoga bermanfaat.

KESAMAAN AYN,SIHIR,HASAD

Asalamualaikum. 

Sudah sangat banyak artikel soal ain sihir dll. ini hanya seperti meringkas soal kesamaan nya saja di antara ain,sihir dan hasad 
AYN : adalah sesuatu yang dilewatkan yang keluar dari jiwa seseorang dan bukan dari mata, seperti yang diyakini beberapa orang. soal lewat mata dan jiwa masih banyak tafsir.karena seseorang dapat memberi Ayn untuk dirinya sendiri, mereka dapat menimpa orang-orang yang mereka tidak suka atau bahkan orang-orang yang mereka cintai. Tidak seperti sihr, ayn adalah sesuatu yang tidak bisa dipelajari atau dicari, dan ayn adalah sesuatu yang orang sudah miliki dalam diri mereka dan kekuatannya bervariasi tergantung pada orang yang berbeda.
SIHIR : Salah satu perbedaan antara sihr dan ayn,hasad adalah bahwa sihr adalah sejenis pengetahuan yang bisa diajarkan dan dipelajari. Oleh karena itu untuk menimbulkan kerugian bagi seseorang melalui sihr Anda harus memperoleh pengetahuan ini atau pergi ke seseorang yang telah mempelajari pengetahuan hal ini.

Sedangkan dengan hasad, seseorang hanya perlu memiliki rasa iri dan benci terhadap seseorang untuk menyakiti mereka. Oleh karena itu, sihr dan hasad dipisahkan oleh cara terapinya,  namun serupa dalam arti bahwa keduanya bersifat jahat dan keduanya memerlukan niat untuk menimbulkan kerugian.

Sementara ayn tidak memerlukan niat dari orang tersebut karena orang yang memberi ayn bahkan tidak menyadari bahwa mereka memberikannya ke orang lain.

HASAD : adalah dorongan yang dimiliki seseorang dari dalam jiwa yang disertai diri kita/mereka iri dan membenci seseorang yang telah diberi berkah dari Allah SWT.
Mereka menginginkan agar berkah tersebut dilepaskan dari orang tersebut dan menginginkannya untuk diri mereka sendiri. hasil dari penyakit semacam itu sering membuat seseorang berbicara atau bertindak dengan cara yang jahat. Kesamaan antara ayn dan hadad adalah bahwa keduanya dapat menyebabkan kerugian dan menimpa orang lain tanpa harus melihat individu tetapi hanya setelah mendengar tentang mereka.       dan  tidak seperti ayn, kita tidak bisa menindas diri dengan hasad. Hasad juga sesuatu yang bisa dikontrol dan seseorang bisa mengendalikannya dengan menekannya dan dengan tulus meminta Allah SWT untuk menghapusnya dari diri. 

makanya di perlukan jaga perilaku,ucapan dan keimanan serta dzikrulloh. 

#banyugeni , semoga bermanfaat .